Pada tanggal 25 Oktober 2019 Dosen Prodi D3 Keperawatan Akper Kesdam IV/Diponegoro Ns. Margiyati, M.Kep. dan Ns. Novita Wulan Sari, M.Kep. bersama mahasiswa : Awaliyah, Mimin, Annisa, Dita, Kistia, Tria Friska, Fildza, Rikma, Yusuf A, melakukan kegiatan Optimalisasi peran perawat dalam kampanye belkaga sebagai upaya pengendalian filarisasis pada masyarakat dusun lempuyangan kab. semarang.
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang mengenai saluran dan kelenjar limfe disebabkan cacing filarial yang ditularkan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin sehingga mengalami stigma tersingkir serta berdampak secara ekonomi, sosial dan psikologik. POPM Filariasis adalah sebuah program untuk melakukan pencegahan penyakit Filariasis secara massal yang dilaksanakan di daerah endemis
melalui kampanye Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) setiap bulan Oktober selama lima tahun berturut-turut sejak 2015. Pelaksanaan Program ini menghadapi beberapa kendala seperti kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan kesalahpahaman masyarakat yang takut akan isu reaksi atau efek samping dari meminum obat pencegahan penyakit Kaki Gajah. Hal ini terlihat dari jumlah total cakupan yang kurang memenuhi target minimal di beberapa daerah termasuk
diantaranya Dusun Lempuyangan. Hasil wawancara dengan kader Belkaga yang didapatkan data beberapa warga menerima obat namun tidak mau meminumnya secara langsung karena khawatir dengan efek samping obat. Hasil wawancara
dengan masyarakat didapatkan data penjelasan kader Belkaga kurang jelas, dan kurang meyakinkan sehingga memilih tidak meminum obat tersebut. Beberapa warga lainnya merasa tidak perlu meminum obat karena belum ada yang terkena
kaki gajah. Intervensi keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah perilaku kesehatan cenderung beresiko karena masih adanya masyarakat yang menolak program Belkaga (Bulan Eliminasi Kaki Gajah) yang disebabkan karena kurangnya
pemahaman masyarakat tentang Penyakit Kaki Gajah dan pencegahannya, serta adanya persepsi dan sikap negatif terhadap strategi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh kader Belkaga maka perlu dilakukan sosialisasi terstruktur oleh
perawat komunitas tentang Belkaga. Analisis fenomena tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Puskesmas Bergas untuk melaksanakan kegiatan bertema, “Optimalisasi
Peran Perawat dalam Kampanye Belkaga sebagai Upaya Pengendalian Filariasis pada Masyarakat Dusun Lempuyangan Kab. Semarang”. Hasil yang didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait penyakit kaki gajah dan pencegahannya serta terjadi peningkatan cakupan POPM.