GERAKAN LANSIA ANTI OSTEOPOROSIS DI DUSUN LEMPUYANGAN DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Pada tanggal 14 Oktober 2019 Dosen Prodi D3 Keperawatan Akper Kesdam IV/Diponegoro Ns. Novita Wulan Sari, M.Kep. dan Ns. Margiyati, M.Kep. bersama mahasiswa : Tria Friska, Yusuf A, Tantri, Seno Aji, Mutiara, melakukan kegiatan GERAKAN LANSIA ANTI OSTEOPOROSIS DI DUSUN LEMPUYANGAN DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap suatu penyakit menular maupun tidak memular. Salah satu penyakit yang rentan muncul pada usia lansia adalah osteoporosis. Masyarakat atau populasi osteoporosis yang rentan terhadap fraktur adalah populasi lanjut usia yang terdapat pada kelompok di atas usia 85 tahun, terutama terdapat pada kelompok lansia tanpa suatu tindakan pencegahan terhadap osteoporosis. Proses terjadinya osteoporosis sudah di mulai sejak usia 40 tahun dan pada wanita proses ini akan semakin cepat pada masa menopause. Sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi. Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Peran perawat dalam menangani masalah osteoporosis adalah dengan aktivitas fisik yaitu senam osteoporosis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *